Contoh Cerpen
IMPIAN ANDIK
Sebuah rumah reot yang
sedikit lagi akan roboh dan di dalamnya ada seorang anak kecil yang pendek,
kurus kering, tapi mempunyai semangat hidup yang tinggi sedang memakai sepatu
lamanya yang ujungnya sudah bolong. Anak kecil itu bernama Andik, Andik
mempunyai mimpi yang sudah lama dia impikan yaitu memiliki sepasang sepatu
baru.
Mungkin bagi sebagian orang mimpi itu tidak akan tercapai
karena Andik hanyalah anak kecil miskin dan ibunya hanya bekerja sebagai buruh
cuci yang penghasilannya tidak tetap, bahkan untuk membeli beras saja tidak
cukup apalagi untuk membeli sepasang sepatu baru sedangkan ayahnya telah
meninggal saat Andik berumur 3 tahun.
Meskipun begitu, bagi Andik segala keterbatasan itu tidak
menjadikannya anak yang lemah dan pantang menyerah, tapi itu semua semakin
membuat Andik bersemangat dalam meraih mimpinya. Dia selalu ingat pesan
ibunya,” Hidup bagi orang miskin harus dijalani apa adanya”.
Sebelum Andik pergi bersekolah, dia selalu berpamitan
kepada ibunya. Kebetulan ibunya sedang mencuci di belakang rumah.
“ Ibu,Andik berangkat sekolah dulu ,ya ?”
“ Iya, nak. Sekolah yang benar ya jangan main-main …”
“ Siap bu, Andik laksanakan.”
Setelah berpamitan kepada ibunya, Andik tidak langsung ke
sekolah melainkan ke rumah bu Etik dahulu untuk mengambil makanan yang akan
dijualanya di sekolah.
“ Assalamu’alaikum, Bu Etik …. “
“ Wa’alaikumsalam “ jawab bu Etik
“ Ini makanan yang harus kau jual itu anak kecil “
“ iya bu “
“ Ingat makanan ini harus terjual habis, kalau tidak awas
kau … “ ancam bu Etik
Setelah itu Andik langsung pergi ke sekolah. Setiap hari
ia harus menjual makanan ringan ini untuk membantu biaya hidup ibu dan dirinya
dan untuk menggapa impiannya. Meskipun upah yang ia dapat sangat jauh dari
cukup ataupun dia malah mendapat cacian dan makian dari bu Etik karena makanannya
tidak laku.
Saat, Andik pulang sekolah dia melewati lapangan yang
disana banyak Anak- anak yang bermain sepakbola dan tiba tiba bola itu mengenai
makanan yang Andik bawa.
“ bruuuuuuukkkkk ….
.” makanan itu tumpah semua
“ aduh … . gimana ini ???” Andik panic saat itu
“ pasti, aku dimarahin bu Etik kalau dia tahu makananya
tumpah ,mana belum laku semua lagi. “
Andik begitu takut saat membawa makanannya yang tumpah
itu dan mengembalikannya ke bu Etik karena pasti akan dimarahi sejadi- jadinya.
“ Bu…bu.. bu Etik
“ kata Andik gemetaran
“ Apa ?? “.
“ Tadi … makanan
ini tumpah, bu “
“ Andik !!!! kamu ya, dasar bodoh. Kenapa makanan yang
kau jual ini kamu tumpahkan ??”
“Saya tidak sengaja menumpahkannya, tadi makanan ini
terkena bola dari anak-anak, bu ..” ujar Andik
“ aku tidak mau tahu. Dasar kau anak miskin, bodoh. Apa
kau bias menggantinya ??”,
“ ma… ma’afkan saya bu.”
“ apa dengan kau minta ma’af makanan ini akan kembali
utuh lagi ??”. Tanya bu Etik
“ tidak bu ..”
“ kalau begitu, sebagai hukumannya kamu tidak akan
menerima upah selam 2 minggu “
Saat mendengar itu Andik merasakan seperti baru saja
disambar halilintar. Rasa sedih, takut, segera menyelimuti Andik saat itu
“ bagaimana aku bisa membantu ibu dan membeli sepatu
kalau aku tidak mendapat upah selam 2 minggu ??”. kata Andik
Andik kemudian pergi dari rumah bu Etik dengan perasaan
yang kacau, tak ada lagi keceriaan dan semangat yang biasanya selalu terpancar
dari wajahnya. Kini yang dia bayangkan adalah bagaimana dia bisa mendapat uang
untuk membeli sepatu baru. Saat Andik sedang bingung tiba tiba … ..
‘’ Tiiiinnn Dyaaaaaaaaar …. . . …” suara mobil menabrak
Andik
Seketika aku terkapar tak bergerak dan mobil itu berhenti
sesaat untuk memastikan bahwa aku sudah meninggal atau belum dan pemilik mobil
tersebut langsung membawaku ke rumah sakit. Aku terluka parah dan langsung
pingsan.
Berjam-jam aku tak
sadarkan diri, semua orang cemas dan khawatir menungguku siuman termasuk ibuku
yang sudah datang ke rumah sakit. Ibuku terus berdoa agar aku lekas siuman dan
akhirnya aku membuka mata.
“Ibu .. . . .” Andik memanggil ibunya
“Andik …. .. Ibu di sini.” Seorang wanita berjilbab putih
menggenggam tangan Andik
“Ibu , aku dimana ??.”
Andik bingung berada di mana saat membuka matanya dan
melihat banyak luka di tubuhnya.
“Ibu ,tubuhku sakit … . . “. Andik merasa kesakitan.
Kemudian datang seorang bapak- bapak menghampiri Andik
“ nak …. Kau tak apa-apa ??’’ Tanya bapak itu
“ iya pak aku tak papa “ balas Andik
“Ini ada sesuatu untuk kamu, nak “.
Andik langsung membuka bungkusan itu dan ternyata isinya
adalah 2 pasang sepatu yang selama ini di impikannya.
Andik tak pernah menyangka kalau kecelakaan ini bisa membuatnya
mendapatkan sepatu baru. Setelah kejadian itu sekarang Andik bisa membantu
kebutuhan hidup keluarganya tanpa harus berfikir tentang cara membeli sepatu
baru .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar