CARA
MAKAN RASULULLAH SAW
Assalamu’alaikum wr.wb,
hai saudara saudariku seiman sebangsa setanah air (hehe agak lebay,…) apa kabar
hari ini ??? tentu kalian sehat kan ?? kali ini ane mau posting tentang
bagaimana junjungan kita baginda Rasulullah SAW makan dari awal sampai akhir. Yuuuk
kita simak tatacara Rasulullah SAW makan:
1. Posisi duduk saat makan
Abu
Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada
di dekat beliau, “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.” (HR Bukhari) Yang
dimaksud duduk sambil bersandar dalam hadits tersebut adalah segala bentuk
duduk yang bisa disebut duduk sambil bersandar, dan tidak terbatas dengan duduk
tertentu. Makan sambil bersandar dimakruhkan dikarenakan hal tersebut merupakan
duduknya orang yang hendak makan dengan lahap. Ibnu Hajar mengatakan, “Jika
sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang
utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua
lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kaki kanan
dan menduduki kaki kiri.” (Fathul Baari, 9/452) Tentang duduk dengan menegakkan
kaki kanan dan menduduki kaki kiri terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Hasan bin al-Muqri dalam kitab Syama’il. Dalam riwayat itu dinyatakan,
bahwa duduk Nabi menekuk lututnya yang kiri dan menegakkan kaki kanan. Tetapi
sanad hadits ini didha’ifkan oleh al-’Iraqi dalam takhrij Ihya’ Ulumuddin, 2/6.
2. Membaca Basmalah
Dari
‘Umar bin [Abi] Salamah, bahwasanya ia mendatangi Rasulullah, dan di sisinya
ada makanan. Beliau bersabda: Sebutlah nama Allah
Ta’ala, makanlah apa yang ada di dekatmu. (Muttafaqun ‘alaih). Pentingnya tasmiyah
(membaca bismillah) ini kian jelas dengan petunjuk Rasulullah bagi orang yang
lupa membacanya. Disebutkan dalam satu hadits dari ‘Aisyah, ia berkata: Rasulullah bersabda, yang artinya: “Jika salah
seorang dari kalian akan makan, hendaklah menyebut nama Allah Ta’ala. Apabila
lupa menyebut nama Allah Ta’ala, hendaklah mengucapkan: ‘Bismillah
awwalahu wa akhirahu’.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi
dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani). Dalam masalah ini, hukum
membaca tasmiyah adalah wajib. Jika meninggalkannya
dengan sengaja, maka seseorang berdosa dan setan akan menyertainya dalam
hidangan tersebut, dan pasti, tidak ada seorang pun yang ingin musuhnya bersama
dia menyantap makanan miliknya. (Lihat Riyadhish-Shalihin. Syaikh
Muhammad al-’Utsaimin, 2/1051). Karena, di antara manfaat membaca tasmiyah,
ialah untuk menhindari campur tangan setan dalam makanan dan minuman yang
hendak dikonsumsi oleh seorang muslim. Sehingga ia
pun akan memperoleh keberkahan dengan makanan yang disantapnya. Jika menyantap
makanan atau menikmati minuman tanpa disertai membaca bismillah, berarti seseorang telah menyediakan rizki bagi Iblis
(setan). Rasulullah Rasulullah menceritakan: Iblis berkata (kepada Allah):
“Setiap makhluk-Mu telah Engkau terangkan rizkinya.
Mana rizkiku?” Allah menjawab: “Pada makanan yang tidak disebut nama-Ku
padanya”. (Lihat as-Shahihah, 708) Manakala tasmiyah
tidak diucapkan, maka setan melakukan “intervensi” kepada manusia. Sehingga berakibat, keberkahan makanan yang tengah disantapnya
tercabut. Yang pada gilirannya, bisa menyebabkan seseorang akan menghabiskan makanan maupun minuman yang lebih banyak dari
kebutuhan. Dari ‘Aisyah, ia berkata: “Nabi makan bersama enam sahabatnya.
Kemudian ada seorang Badui datang dan ikut makan (dengan) dua suapan (tanpa
membaca bismillah, Pen.)”. (Maka) Rasulullah
bersabda: ‘Seandainya ia mengucapkan bismillah, maka akan
menjadi cukup bagi kalian’. (Dishahihkan oleh Syaikh al-
Albani)
3. Makan dengan tangan kanan
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa utusan
Allah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Bila kamu ingin makan, harus kamu makan dengan tangan kanan, dan apabila hendak minum, minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri." (Shahih Muslim) Sudah menjadi kebiasaan masyarakat timur untuk mendahulukan apapun perbuatan dengan tangan kanan, baik bersalaman, makan, menunjuk dan sebagainya jadi ketika kita mendengar hadits diatas bukanlah ia menjadi sesuatu yang janggal. Akan tetapi rata-rata masyarakat modern di zaman ini mulai makan dengan tangan kiri, baik di majelis-majelis resmi hingga makan di tempat-tempat ternama seperti di hotel-hotel besar. Akan tetapi Nabi berpesan agar makan menggunakan tangan kanan dan siapa yang makan menggunakan tangan kiri, mereka mengikuti praktek setan. Melihat peradaban barat yang menyuap makanan dengan tangan kiri malah itu juga diikuti oleh elit bangsa kita di majlis-majlis "high level", pasti ada hikmah mengapa Nabi melarang melakukannya.
"Bila kamu ingin makan, harus kamu makan dengan tangan kanan, dan apabila hendak minum, minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri." (Shahih Muslim) Sudah menjadi kebiasaan masyarakat timur untuk mendahulukan apapun perbuatan dengan tangan kanan, baik bersalaman, makan, menunjuk dan sebagainya jadi ketika kita mendengar hadits diatas bukanlah ia menjadi sesuatu yang janggal. Akan tetapi rata-rata masyarakat modern di zaman ini mulai makan dengan tangan kiri, baik di majelis-majelis resmi hingga makan di tempat-tempat ternama seperti di hotel-hotel besar. Akan tetapi Nabi berpesan agar makan menggunakan tangan kanan dan siapa yang makan menggunakan tangan kiri, mereka mengikuti praktek setan. Melihat peradaban barat yang menyuap makanan dengan tangan kiri malah itu juga diikuti oleh elit bangsa kita di majlis-majlis "high level", pasti ada hikmah mengapa Nabi melarang melakukannya.