Sabtu, 02 November 2013

Makalah Islam dan Teknologi Informatika



BAB 1
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Zaman Rasulullah SAW, Islam maju dengan pesat dan berkembang, setelah itu sahabat-sahabatnya pun mengembangkan Islam hingga Dunia Barat. Islam berjaya dengan penuh keagungan. Tak ada yang memungkiri bahwa saat itu adalah saatnya islam menguasai peradaban dunia. Ilmu dan sains baru ditemukan dalam peradaban itu. Disinilah terlihat bahwa pada jaman itu kemampuan berpikir umat islam sudah selangkah lebih maju dibandingkan umat-umat lainnya. Berpikir bebas, pengembangan kreativitas dan inovasi, pluralitas berpikir, dan keyakinan akan kebenaran membawa umat ini berjaya pada saat itu. Kejayaan itu terus berlanjut hingga umat ini kalah perang oleh barat dan membatasi diri mereka terhadap hal-hal yang dianggap haram dalam permikiran oleh para ulamanya, ditambah lagi ketika mereka menggunakan ilmu dan teknologi dari barat, dan itupun hanya mengadopsi saja. Fenomena ini terjadi setelah lebih dari seratus tahun Rasulullah SAW wafat. Pembatasan akan informasi dan berbedaan berpikir tersebutlah yang menjadi awalan untuk terbentuknya suatu ilmu baru.
Saat ini adalah jamannya Islam kalah dari peradaban, yang saat ini dikuasai oleh peradaban liberalisme dan kapitalisme. Saat ini perang peradaban yang terjadi tidak hanya perang fisik saja, akan tetapi perang informasi dan pengetahuanlah yang ikut berkembang disini. Penguasaan dunia saat ini tidak lagi memerlukan pengerahan prajurit perang besar-besaran. Perang yang terjadi adalah perang teknologi dan informasi. Umat yang menguasai media informasi maka dia akan dapat menguasai dunia. Pemutar balikan fakta informasi sering terjadi dalam medianya tergantung dari keberfihakan media tersebut. Media informasi dan kecanggihan teknologi dapat mengangkat manusia dalam kemajuan peradaban atau menghancurkan peradaban ini sendiri tergantung pemakainya. Penguasaan informasi dan teknologi saat ini bukan dikuasai oleh umat Islam, sehingga saat ini terlihat bahwa umat Islam tertinggal peradabannya. Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan informasi yang strategis dalam pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, seperti e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan saat ini sedang marak-maraknya berbagai huruf yang dimulai dengan awalan “e” seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.Disadari atau tidak, bahwa penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datang lebih cepat adalah karena adanya teknologi informasi. Dengan adanya internet, electronic data, electronic interchange, virtual office dan lain sebagainya mampu menerobos batas-batas fisik antar negara. Demikianlah penggabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi sehingga lahirlah sebuah revolusi dalam sistem informasi. Melihat fenomena di atas, sudah seharusnya umat ini (Islam) untuk menguasai teknologi informasi, karena dengan demikian maka citra Islam yang buruk -baik itu purna WTC 11 September silam ataupun karena mis informasi- dapat segera diperbaiki.
B.       RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimanakah pandangan islam terhadap perkembangan kemajuan teknologi ??
2.    Bagaimanakah cara agar umat islam tidak terpengaruh dengan dampak negative dari perkembangan teknologi informasi ??

C.       TUJUAN PENULISAN
     Tujuan penulisan makalah ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana Pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Informasi. Dan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Agama Islam.
D.      MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini terbagi menjadi dua, yakni:
a.         Manfaat Teoretis, yaitu untuk memberikan informasi tentang bagaimanakah pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Informasi, khususnya dibidang kajian sosiologis dalam segi Islam.
b.         Manfaat Praktisnya, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Agama Islam.




BAB 2
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Teknologi Informatika Dan Kaitannya Dengan Islam
Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Informatika merupakan salah satu cabang keilmuan yang cukup luas karena hampir mencakup dan terkait dengan berbagai hal tentang kehidupan ini, dimana kumpulan disiplin informatika ini meliputi sains maupun teknik yang secara spesifik mengolah data menjadi informasi dengan memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi informasi atau komputer Sedang teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan teknologi informatika adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan teknologi informatika.
Peran Islam dalam perkembangan teknologi informatika, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan teknologi informatika. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan teknologi informatika, bagaimana pun juga bentuknya. Teknologi informatika yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan teknologi informatika yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Oleh sebab itu Umat Islam sangat perlu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya teknologi informatika tanpa mengenyampingkan al-Quran dan al-Sunah, karena kedua hal itu menjadi tolok ukur dalam kehidupan. Kepentingan ini tidak lain hanyalah untuk meninggikan kalimah Allah Swt, karena -suka tidak suka- jeleknya citra umat Islam saat ini disebabkan kesalahan informasi dan penyalahgunaan teknologi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebut misalnya, tragedi WTC yang menyebabkan umat Islam Amerika di isolir dan mengecap Islam sebagai teroris dunia, walaupun penjajahan atas negeri Palestina tidak dianggap teroris yang jelas-jelas melanggar HAM, dan Denmark kembali mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad Saw ke seluruh dunia, tetapi karena kelambanan informasi yang diterima umat Islam sehingga aksi yang digelar pun hanya dilakukan oleh beberapa pihak yang mengetahui.
B.    Teknologi Informatika sebagai sarana Dakwah Islam
Teknologi Informatika sebagai Sarana Dakwah, Pertentangan antara yang hak dan yang batil telah lama berlangsung dan akan tetap ada selama manusia itu hidup di muka bumi ini. Kehadiran Islam merupakan asset yang besar bagi manusia, dengan diutusnya Nabi Muhammad Saw sebagai pengemban risalah suci. Dakwah merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mukalaf, oleh karena dakwahlah, Islam masih tetap eksis hingga saat ini. Allah Swt berfirman :


20.  Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), Maka Katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". dan Katakanlah kepada orang-orang yang Telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi[190]: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". jika mereka masuk islam, Sesungguhnya mereka Telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, Maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.(QS Ali Imran ayat 20).
Tidak disangkal lagi bahwasannya sektor teknologi informatika merupakan sektor yang paling dominan dalam kehidupan manusia nantinya, dalam artian siapa saja yang menguasai teknologi ini, akan ada kemungkinan baginya untuk menguasai dunia. Maka, sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban dalam mengemban dakwah untuk menguasai sarana teknologi informasi ini, sebagaimana dalil qâidah ushûliyah “sesuatu yang menyempurnakan kewajiban maka hal tersebut menjadi wajib”.
C.      Pengaruh Teknologi Informatika
Perkembangan dunia informatika yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan informatika yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat sekarang, informatika sudah merupakan suatu religion. Pengembangan informatika dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja informatika sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Informatika diyakini akan memberi umat manusia kesehatan dan kebahagiaan . Sumbangan informatika terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa informatika mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh dampak negatif informatika terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun informatika mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti informatika sinonim dengan kebenaran. Sebab informatika hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja informatika tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu informatika tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
D.      Sinergitas sesama Muslim
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah Swt sesungguhnya Allah Swt maha berat siksa-Nya” (QS Al Maidah ayat 2). Demikianlah 14 abad yang lalu Allah Swt mensiyalir akan urgennya senergi sesama muslim, terlebih pada era informatika saat ini. Era teknologi informasi berimplikasi pada cepatnya transformasi dalam berbagai bidang, baik itu madzhab, aliran ataupun pemikiran. Sehingga memungkinkan pemahaman-pemahaman yang salah tentang Islam dapat memecah belah umat. Perpecahan tersebut berdampak pada runtuhnya kebudayaan Islam, mudahnya umat Yahudi dan Nasrani dalam memerangai dakwah Islamiyah, Yahudi -dengan bantuan negara-negara kafir- menjajah tanah suci (Palestina) dan mendirikan sebuah negara baru di dalamnya pada tahun 1948 M hingga saat ini. Sudah saatnya ummat Islam kembali bersatu dan mengenyampingkan semua kepentingan-kepentingan madzhab, golongan ataupun aliran guna menghidupkan kembali masyarakat madani seperti zaman keemasan Islam dahulu. Terbukti dengan bersinerginya ummat Islam dengan teknologi informatika  dapat menggetarkan dunia, sebut misalnya Denmark, ketika muncul fatwa mengenai boikot produk-produknya -akibat ulah tangan para penghina Nabi ummat ini- mengalami kerugian yang tidak terkira, dan muslimah Turki akhirnya diperbolehkan menggenakan jilbab dalam perkuliahan maupun perkantoran dan lain sebagainya. Sinergitas dalam meraih kemuliaan Islam dan muslimin sangatlah diperlukan guna mempermudah jalan dakwah terlebih di era teknologi informatika yang mana arus perubahan begitu radikal, sehingga sarana-sarana yang ada haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka dari itu, umat Islam harus mampu menguasai teknologi informatika dan menfokuskannya pada salah satu bidang agar efektif, yang seterusnya -bersama-sama dengan muslimin yang lain- mendakwahkan Islam melalui sarana yang dikuasainya dan kesemuanya itu tidak lain hanyalah untuk izzul Islam wal muslimin.
E.       Dampak Positif TI untuk umat Islam
1.      Banyaknya Program Aplikasi Islami
Contoh :

Aplikasi Islam Menjawab adalah sebuah aplikasi yang berisi kumpulan tanya jawab berbagai hal seputar ajaran agama islam. Aplikasi berbasis android ini berisi lebih dari 2000 pertanyaan dari masalah aqidah hingga muamalah.Tampilan aplikasi yang dikembangkan oleh Ristek Muslim ini cukup cantik dan rapi. Aplikasi ini akan sangat membantu kaum muslimin yang sedang belajar mendalami dan memahami islam untuk bisa lebih mengenal dan mengamalkan ajaran islam sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw.
2.    Software islami

Kelebihan Software ini :

- Tampilannya menarik karena dibuat berbasis flash.
- High Quality resolution
- Tidak perlu installasi karena bersifat portabel.
- Warna huruf berbeda yang membedakan antara hukum tajwidnya
3.      Cd Islami
“Ar Risalah” sebuah film yang menceritakan sejarah perjalanan Muhammad SAW.

F.       Dampak Negatif TI untuk umat Islam
1.    Kecanduan Game Online
2.    Konten Pornografi yang banyak diakses oleh remaja
3.    Penipuan
4.    Budaya plagiat
5.    Cyber Crime
G.      Sikap Muslim Terhadap Perkembangan TI
Sikap kita sebagai muslim dalam menanggapi TI, tentunya kita harus menanggapi dengan bijak. cara menaggapi TI diantaranya :
1.    Resesif, kita harus menerimanya dengan bijak. jangan sampai kita  menolaknya terhadap perkembangan TI. Kemajuan TI itu tidak bisa kita tolak.
2.    Selektif,  setelah menerima kita harus memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Dengan dasar Al-Quran, hadits dan sunnah tentu kita bisa melakukan hal ini.
3.    Digesif,TI itu perlu kita arahkan, tentunya untuk amal ma’ruf nahi munkar.
4.    Adaftif, perlu juga kita sesuaikan dengan dengan jati diri kita sebagai muslim yang pasti sesuai dengan dasar islam.
5.    Transmitif,     kembangkanlah TI  untuk menyiarkan agama islam. Sebagai contoh dengan adanya alquran seluler, quran digital dan sebagainya.
H.      Kesimpulan
Ada sekian banyak potensi yang bisa dikembangkan dalam dunia TI dalam rangka mengembangkan pendidikan Islam. Contoh yang paling mudah adalah internet dan CD interaktif. Dengan keduanya, kita bisa membangun kampus dan sekolah digital. Di dalamnya tersedia semua materi pengajaran Islam. Mulai dari pelajaran bahasa arab, praktek ibadah, ilmu syariah, ilmu Al-Quran, ilmu hadits, sejarah, informasi perkembangan dunia Islam dan seterusnya.Bahkan dengan kemajuan multi media hari ini, pengajaran ilmu-ilmu keislaman bisa disampaikan dengan audio visual. Sehingga untuk belajar gerakan sholat, wudhu, tayammum, manasik haji, kita bisa membuat simulasi 3D seperti yang kita lihat pada playstation dan game. Tentu akan jauh lebih jelas dan mudah dicerna para pengguna. Apalagi bila dikemas dalam bentuk games, maka akan menjadi edutainmen yang menarik sekaligus bisa sambil dakwah. Dan pada prinsipnya, membuat semua itu tidak terlalu sulit. Sebab ada sekian banyak software yang bisa digunakan untuk membuatnya. Juga ada sekian banyak potensi tenaga ahli TI dari umat Islam yang belum mendapat lahan untuk beramal.Yang kurang adalah kesadaran para ahli TI muslim itu sendiri yang hingga kini masih berpikir sekedar mencari uang dari TI. Sedangkan bagaimana berdakwah dan beramal jariah dengan potensi yang mereka miliki, masih jarang sekali yang mau melakukannya. Padahal tidak perlu dipungkiri bahwa potensi tenaga TI dalam tubuh ummat Islam itu sangat banyak, mulai dari yang pemula sampai kelas dunia.  Bila mereka itu bisa duduk bersama dengan para ustaz dan ulama, hasilnya adalah serbuan produk program TI yang berdimensi dakwah dan pengajaran Islam.
I.       DAFTAR PUSTAKA
·           Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
·           Sophiaan, Ainur Rofiq. Tantangan Media Informasi Islam, Antara Profesionalisme dan Dominasi Zionis. Surabaya: Risalah Gusti, 1993.
·           Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia, Wawan Wardiana
·           http://www.al-islam.com/ind
·           http://akharil.blogspot.com








Tidak ada komentar:

Posting Komentar