Alasan kenapa meniup minuman itu
dilarang
Kenapa Rasulullah SAW melarang
kita untuk meniup makanan/minuman yang masih panas ?? Mungkin itulah pertanyaan
awal saat kita mendengar hadits yang berbunyi
‘‘Hadits Abu Sa’id Al-Khudri
Radliyallah’Anhu, Bahwa Nabi melarang untuk meniup di dalam air minum.’’ (HR.
At-Tirmidzi no. 1887 dan beliau mensahihkannya).
Jadi meskipun masih panas kita dilarang oleh Rasulullah
untuk meniupnya, banyak masyarakat yang sudah mengetahui hadits ini tapi masih
enggan mengamalkannya karena terlalu lama menunggu sampai dingin, sudah lapar/haus,
ataupun karena belum mengerti alasan ilmiah kenapa dilarang. Untuk memberikan
ulasan secara ilmiah berikut penjelasaanya :
Ternyata saat kita meniup minuman yang masih
panas kita mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) sedangkan minuman mengandung air
(h2O) menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan
membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3) yang bersifat asam. Seperti kita
ketahui bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH
(tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan penyangga)
dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3-
sehingga darah memiliki pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 <= H2CO3 => HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga (buffer) dalam darah
sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH
darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa,
yaitu asidosis atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah
terlalu banyak mengandung asam Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana
darah terlalu sedikit mengandung asam.
Kembali
lagi ke permasalahan awal, dimana minuman kita tiup, lalu karbondioksida dari
mulut kita akan berikatan dengan uap air dari minuman dan menghasilkan asam
karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan
menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari
seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan
istilah asidosis.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan
menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan
kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.