Rabu, 04 September 2013

Sejarah



SALADIN





                Dia dikenal sebgai raja, panglima perang yang jago strategi,pemimpin umat, sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Namanya tidak bisa dilepaskan dari  Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, tanpa menindas kaum Kristen.

                Sultan Saladin lahir dengan nama Salahudin Yusuf bin Ayyub, di tikrit, dekat sungai Tigris. Ia berasal dari sebuah keluarga kurdi. Ia dikirim ke Damaskus, untuk menimba ilmu.selama sepuluh tahun, ia berguru pada Nur ad-Din (Nureddin). Setelah berguru ilmu militer pada pamannya yang merupakan seorang negarawan Seljuk dan pimpinan pasukan Shirkuh, ia dikirim ke Mesir untuk menghadang perlawanan Khalifah Fatimiah tahun 1160. Ia sukses dgn misinya, sehingga membuat pamannya duduk sbg wakil di Mesir pada tahun yang sama.
                Saladin memperbaiki perekonomian Mesir, mengorganisasi ulang kekuatan militer, dan mengikuti anjuran ayahnya untuk tidak memasuki area konflik dengan Nur ad-Din. Dalam dua kesempatan, tahun 1171 dan 1173, Saladin diinvasi Kerajaan Kristen Jerusalem. Nur ad-Din saat itu berniat membalas serangan . namun, Saladin berpendapat bahwa mereka harus kuat terlebih dulu. Sepeninggal Nur ad-Din, Saladin menjadi penguasa Damaskus. Ia menikahi janda Nur ad-Din dan menaklukkan dua kota penting, Aleppo dan Mosul, yang dulu selalu gagal ditaklukkan Nur ad-Din.
                Ia menjadi penguasa yang bersahaja. Sedapatnya, ia selalu menghindari pertumpahan darah, apalagi darah warga sipil. Saat menaklukkan Aleppo, 22 mei 1176, nyawanya nyaris melayang. Ia melakukan konsolidasi di Suriah, sambil sebisa mungkin menjaga agar jangan sampai tumpah perang dengan pasukan salib. Misalnya , ia masih belum bereaksi saat Raynald dari Chatillon mengusik aktivitas perdagangan dan perjalanan haji di Laut Merah, wilayah yang menurut Saladin harus selalu menjadi wilayah bebas. Puncaknya adlah saat penyerangan terhadap rombongan caravan jamaah haji tahun 1185, Saladin meradang.

 
                Pada bulan Juli 1187, Saladin menyerang kerajaan Jerusalem dan terlibat dalam pertempuran hattin. Ia berhasil mengeksekusi Raynald dan Guy dari Lusignan. Dia kembali ke Jerusalem pada 2 oktober 1187, 88 tahun setelah kaum salib berkuasa. Berbagai medan pertempuran dilaluinya, dengan satu pesan yang sama kepada pasukannya, meminimalkan pertumpahan darah, jangan melukai wanita dan ank-anak. Perang salib III menelan biaya yang tak sedikit dari kubu Kristen. Inggris mengucurkan dana bantuan yang dikenal dgn istilah Saladin Tithe (zakat melawan Saladin). Dalam satu pertempuran, ia berhadap-hadapan dgn King Richard I dr Inggris di medan perang Arsuf tahun 1911.
                Di luar perkiraan kedua pasukan, Saladin dan King Richard I saling berjabat tangan dan menghormat satu sama lain. Bahkan, saat tahu pimpinan pasukan musuhnya itu sakit, Saladin menawarkan bantuan seorang dokter terbaik yg dimiliki Damaskus. Begitu juga saat Richard kehilangan kuda tunggangannya, ia memberikan dua ekor sebagai gantinya. Di medan itu, mereka sepakat berdamai. Bahkan adik Richard dinikahkan dgn saudaranya Saladin.
                Tak lama setelah kepergian Richard, Saladin wafat pada tahun 1193 di Damaskus. Saat kotak penyimpanan harta Saladin dibuka , ahli warisnya tidak menemukan cukup uang untuk membiayai pemakamannya. Ia selalu mendermakan hartanya kepada kaum yg membutuhkan. Kini, makamnya menjadi salah satu tempat tujuan wisata utama di Suriah. Nama Saladin harum di seantero dunia hingga kini. Bukan hanya dr umat muslim saja tapi juga non muslim sangat menghormatinya. Satu yang dicatat dalam sejarah adalah saat kaum salib membantai semua muslimin yang dtemui saat mereka menguasai Jerusalem, Saladin justru memberikan amnesty dan kebebasan bagi kaum Katolik Roma, begitu ia menaklukkan Jerusalem.
                Saladin seorang pahlawan Islam yang membuat Richard si hati singa bergetar hatinya, bukan hanya sebab ketangguhannya di medan perang, tetapi kesantunan dan kekuatan imannya yang kokoh bak batu karang.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar